Program Berbenah, Praktik Baik Revolusi Mental Berbasis Keluarga

KEMENKO PMK — Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum menyampaikan revolusi mental merupakan gerakan untuk mengubah cara pikir, cara kerja, dan cara hidup bangsa Indonesia yang dapat dimulai dari keluarga.

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam agenda Rapat Koordinasi Penguatan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di Ruang Rapat Lantai 14 Kemenko PMK, pada Rabu (6/12).

“Revolusi mental, gerakan untuk mengubah cara pikir, cara kerja, dan cara hidup bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong berdasarkan Pancasila yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan. Revolusi mental dimulai dari keluarga karena keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang membentuk karakter individu,” ucap Lisa.

Lisa yang juga selaku Koordinator Bidang Kegiatan Prioritas Revolusi Mental dalam Sistem Sosial untuk Memperkuat Ketahanan, Kualitas, dan Peran Keluarga serta Masyarakat dalam Pembentukan Karakter menambahkan, prinsip kerja GNRM dapat dirancang secara ramah pengguna, populer, dan menjadi bagian dari gaya hidup.

“Ini harus bersifat lintas sektor dan lintas sasaran, bersifat kolaboratif yang menyediakan ruang partisipasi bagi penyelenggara negara, pelaku pendidikan, masyarakat, pelaku usaha, dan pelaku media, juga dapat diukur capaiannya dan dampaknya,” imbuh Lisa.

Sebagaimana diketahui, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Revolusi Mental dijabarkan dalam salah satu proyek prioritas, salah satunya yaitu pewujudan lingkungan yang kondusif melalui penguatan masyarakat, kelembagaan, regulasi, penyediaan sarana dan prasarana, serta partisipasi dunia usaha.

Kemenko PMK sendiri sebelumnya telah bekerja sama dengan Yayasan Karakter Eling Indonesia untuk mengimplementasikan nilai-nilai GNRM yang dilaksanakan di RT 10, RW 5, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Kota Administrasi Jakarta Selatan. Hal ini merupakan langkah awal dalam bentuk program #Bebenah yang dilaksanakan selama satu bulan dan menyasar sepuluh rumah tangga pra-sejahtera.


Pemilihan keluarga target sasaran dimulai melalui survei, sosialisasi, pelaksanaan, mindful parenting, dan pemberdayaan, dilanjutkan pelaksanaan pendampingan dalam aksi nyata Kegiatan #Bebenah. Kegiatan #Bebenah ini telah melibatkan beberapa mitra pembangunan yang secara bersama-sama mendukung dan berkolaborasi dalam mewujudkan keberhasilan dan dampak positif yang dapat dirasakan masyarakat. 


Dalam rapat ini, dipresentasikan juga hasil kegiatan #Bebenah oleh Melly Kiong selaku Tim Ahli Revolusi Mental dan para pendamping (ibu Hadiana guru Sekolah Kelompok Bermain Duren IV dan TK Islam Nur Rahmah, yang juga dijuluki “Ratu Sampah” karena kreatifitasnya menyulap sampah menjadi barang bernillai ekonomis; dan Ibu Sumiati RT 10, RW 5, Kelurahan Tanjung Barat).

Dalam kegiatan #Bebenah, tidak hanya diajarikan bagaimana Bebenah Rumah tetapi juga diperkenalkan mindful parenting, tentang lima hal yakni : mendengarkan dengan perhatian, tidak menghakimi, pengendalian emosi diri, adil dan bijaksana, dan welas asih. Melalui edukasi dan menerapkan kebiasaan baik, diharapkan dapat terwujud SDM yang lebih baik karakternya sehingga mampu melahirkan anak-anak yang unggul dan keluarga berkualitas.

Asisten Deputi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Kemenko PMK Mustikorini Indrijatiningrum mengatakan bahwa praktik baik program #Bebenah ini diharapkan dapat dikembangkan dan direplikasikan pada daerah lain..

“Kunci keberhasilan #Bebenah yaitu ada kemauan dari masyarakat/keluarga dan keterlibatan seluruh anggota keluarga, adanya motivator, pendampingan, dan koordinator yang dapat memastikan program dapat berjalan dengan baik serta tentunya keterlibatan seluruh pihak”, ujarnya. 

Selanjutnya, Kemenko PMK mengajak Kementerian/Lembaga untuk berkolaborasi dalam kegiatan #Bebenah ini.  Kemenko PMK juga akan menjaring praktik baik yang sudah dilakukan Kementerian/Lembaga dan mitra pembangunan untuk dapat saling berkolaborasi satu sama lainnya.

Direktur Bina Ketahanan Remaja, BKKBN serta Direktur Ekonomi Digital, Kemenkominfo turut hadir dalam rapat koordinasi ini. Selain itu, rapat koordinasi ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Deputi BIdang Usaha Mikro, KUKM, Direktorat Urusan Agama Hindu, Kemenag, Pusat Penguatan Karakter, Kemendikbudristek, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Perempuan, KPPPA, Direktorat Balita dan Anak, BKKBN, Yayasan Karakter Eling Indonesia, Bhinneka Tionghoa Nasionalis Indonesia (BTNI), PT. Suria Industrial Manajemen, dan Kompas serta perwakilan warga Jagakarsa.

Kontributor Foto:
Reporter: