Di Masa Pandemi, Penguatan Revolusi Mental Penting Dilakukan

KEMENKO PMK -- Dalam membangun perubahan perilaku di masyarakat khususnya dalam konteks adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19, perlu memahami karakter dan budaya masyarakat setempat. Dengan pemahaman tersebut, pesan dan ajakan dapat lebih mudah diterima masyarakat. 

Penguatan dan penerapan nilai-nilai Revolusi Mental di saat pandemi Covid-19 untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat sangat relevan digaungkan, mengingat perubahan perilaku untuk menerapkan protokol kesehatan menuntut perbaikan sikap mental masyarakat. 

Pentingnya Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) itu disampaikan Tim Ahli Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) David Krisna Alka saat menjadi pembicara dalam Bimbingan Teknis Penyuluh Informasi Publik (PIP) yang diselenggarakan oleh Kominfo di Makassar (16/11). 

"PIP harus tahu betul karakter, budaya, dan tradisi masyarakat setempat. Penyuluh itu kan orang asli situ jadi seharusnya mereka sudah kenal betul dan saat melakukan penyuluhan bisa menggunakan pendekatan-pendekatan lokal,” tutur David. 

Dengan memiliki kekuatan pengetahuan terhadap karakter dan budaya masyarakat setempat, kata David, diharapkan pesan yang disampaikan akan lebih mudah diterima oleh masyarakat. 

Ditambahkannya, kesadaran struktural baik pimpinan, pejabat, ataupun tokoh publik harus diperkuat. Pejabat dan tokoh publik harus menyadari tanggung jawabnya untuk dapat memberikan contoh pembiasaan dan penerapan adaptasi kebiasaan baru kepada masyarakat. Jangan sebaliknya melanggar protokol kesehatan. 

Sebagai contoh, viralnya aktifitas seorang pejabat daerah yang melaksanakan acara pribadi, mengumpulkan orang banyak hingga berjoget. Hal ini jelas mengusik masyarakat dan hal yang tak patut ditiru. Praktik baik ditunjukkan Presiden Joko Widodo usai kembali ke Tanah Air dari luar negeri dengan melakukan karantina selama tiga hari. 

“Selain penting untuk kita dapat membumikan Revolusi Mental dalam kebiasaan baru di masyarakat, kesadaran kritis masyarakat di era digital juga perlu ditingkatkan terutama untuk bisa menangkal berita-berita hoaks yang muncul di media sosial ataupun internet,” pungkasnya. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kominfo Hasyim Gautama menjelaskan program PIP yang digalakkan oleh Kominfo saat ini sudah berjalan memasuki tahun keempat sejak 2017. Bimbingan Teknis PIP dilaksanakan untuk memperkuat kapasitas dari para PIP. 

“Ke depan, diharapkan PIP dapat terus meningkatkan komitmen untuk semakin bergerak masif. Meskipun dengan segala keterbatasan di masa pandemi Covid-19, aktivitas penyampaian informasi terkait program dan kebijakan pemerintah yang penting untuk diketahui masyarakat agar dapat tetap berjalan baik,” tandasnya. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: