Kolaborasi Pentahelix Untuk Pembudayaan Literasi

KEMENKO PMK -- Literasi didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa dan gambar dalam berbagai bentuk seperti membaca, menulis, berbicara, menyajikan, serta berpikir secara kritis tentang informasi yang diberikan. 

Sesuai dengan Program Prioritas Nasional Revolusi dan Pembangunan Kebudayaan, dimana salah satunya mengenai peningkatan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif, dan berkarakter. 

Namun, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan peningkatan budaya literasi. Diantaranya terkait akses layanan literasi, penyediaan konten literasi yang berkualitas, peningkatan budaya kegemaran membaca, serta peningkatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung transformasi digital. 

Berdasarkan masalah tersebut, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tengah merancang "Peta Jalan Pembudayan Literasi Nasional".

Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi menjelaskan, sinergi lintas pemangku kepentingan dalam pembudayaan literasi harus terus didorong secara berkelanjutan. 

"Kolaborasi pentahelix antar Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha dan Industri, Media Massa, serta Masyarakat sangat mutlak perlu untuk dilakukan dalam pembudayaan literasi," ujarnya saat memberikan sambutan secara daring pada Rapat Finalisasi Peta Jalan Pembudayaan Literasi,  Selasa (30/11).  

Didik Suhardi mengatakan, pentingnya peta jalan pembudayaan literasi sebagai pedoman bersama bagi pemangku kepentingan dan mensinergikan peran pemangku kepentingan dalam pembudayaan literasi baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Naka dari itu kami menyusun Peta Jalan Pembudayaan Literasi ini sebagai pedoman bersama dalam melaksanakan peningkatan budaya literasi sekaligus sebagai wadah kolaborasi lintas pemangku kepentingan," tuturnya.

Didik berharap, dengan dibentuknya Peta Jalan Pembudayaan Literasi dapat dijadikan pedoman dalam memetakan peran masing-masing pemangku kepentingan. 

"Sebagai pedoman pelaksanaan dalam pembudayaan literasi, kami harapkan Peta Jalan Pembudayaan Literasi ini mampu memetakan peran masing-masing pemangku kepentingan dalam peningkatan budaya literasi," ucapnya.

Dosen Universitas Bengkulu Agus Trianto mengatakan, diperlukan beberapa program pembudayaan literasi mulai dari pembinaan kemampuan dasar hingga pengembangan konten literasi. 

"Pengembangan program pembudayaan literasi dapat dimulai dari pembinaan kemampuan literasi dasar, kemudian pengembangan infrastruktur dan akses literasi, serta pengembangan konten literasi supaya lebih diminati," tuturnya.

Sebagai informasi, Peta Jalan Pembudayaan Literasi yang dirancang Kemenko PMK dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Pembudayaan Literasi Keluarga merupakan pondasi awal dalam membentuk karakter anak sejak dini. 

Kemudian, Pembudayaan Literasi Sekolah yang lebih ditujukan untuk mendukung pembelajaran dengan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang dimulai dari pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. 

Lalu, Pembudayaan Literasi Masyarakat, yang lebih ditujukan untuk mengembangkan kemampuan hidup dan pengetahuan masyarakat secara keseluruhan. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: