Kemenko PMK Lakukan Koordinasi Identifikasi dan Inventarisasi Data Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA Kalangan Pemuda

KEMENKO PMK — Asisten Deputi Bidang Peningkatan Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Ricky R. Siregar menyampaikan penyalahgunaan NAPZA masih menjadi tantangan yang kerap menghambat pembangunan pemuda dalam rangka menyongsong visi Indonesia Emas pada tahun 2045.

Hal itu disampaikan saat membuka “Rapat Koordinasi Identifikasi dan Inventarisasi Isu Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA pada Pemuda” yang diselenggarakan di Ruang Rapat Lt. 13 Kemenko PMK, pada Selasa (7/5).

“Selain pornografi, pengangguran, angkatan kerja, dan perundungan, penyalahgunaan NAPZA juga masih menjadi tantangan dan permasalahan yang kerap menghambat pembangunan pemuda saat ini. Narkotika tidak hanya sebagai pelarian, tetapi juga ladang bisnis. Masalah ini harus terus ditekan agar upaya kita menyongsong Indonesia Emas 2045 dapat berjalan sesuai harapan,” ujar Ricky.

Sebagaimana diketahui, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah mengamanatkan peningkatan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing sebagai salah satu prioritas nasional, termasuk di dalamnya pembangunan pemuda usia 16-30 tahun.

Upaya peningkatan kualitas pemuda tersebut diketahui telah ditetapkan melalui koordinasi strategis lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan, meliputi program sinergis antar sektor dalam penyadaran, pemberdayaan, serta pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan pemuda; kajian dan penelitian bersama tentang persoalan pemuda; dan kegiatan mengatasi dekadensi moral, pengangguran, kemiskinan, dan kekerasan, serta NAPZA.

“Ini tahun terakhir untuk mengakselerasi RPJMN tersebut. Kemenko PMK mendorong agar seluruh target dalam indikator kebijakan dapat tercapai, diantaranya mengenai data upaya penyalahgunaan NAPZA di kalangan pemuda,” ucap Ricky.

Hadir menjadi narasumber secara daring dan luring dalam agenda tersebut, Direktur Informasi dan Edukasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Iman Sumantri, dan Kepala Pusat Penelitian Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional Wahyu Nugraheni.

Kontributor Foto:
Reporter: