Kemenko PMK Fokuskan Kesiapannya pada Aspek Teknis dalam Pelaksanaan EDRR Indonesia 2025

KEMENKO PMK — Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melalui Asisten Deputi Pengurangan Risiko Bencana menggelar Rapat Koordinasi Lanjutan terkait mekanisme teknis pelaksanaan Emergency Disaster Risk Reduction (EDRR) Indonesia 2025.

Rapat yang dipimpin Asisten Deputi Pengurangan Risiko Bencana, Andre Notohamijoyo, dihadiri perwakilan kementerian/lembaga, TNI/Polri, pemerintah daerah, NGO, dan perguruan tinggi yang terlibat dalam pameran dan rangkaian agenda EDRR.

EDRR Indonesia 2025 dijadwalkan berlangsung pada 13–15 Agustus 2025 di JIExpo Kemayoran. Dalam rapat dibahas pembagian lokasi booth, tata letak pameran, sistem registrasi peserta, serta penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3L).

Andre menegaskan EDRR Indonesia 2025 menjadi platform strategis untuk mempromosikan inovasi teknologi kebencanaan dan memperkuat ketangguhan masyarakat terhadap bencana. Ia mendorong sinergi seluruh pihak untuk mencapai tujuan strategis kegiatan.

Agenda EDRR juga mencakup Focus Group Discussion bertema “Early Warning for All” yang menghadirkan pembicara dari BNPB, BMKG, Badan Geologi, DPR RI, UNOCHA, akademisi, dan praktisi kebencanaan. FGD membahas penguatan sistem peringatan dini berbasis partisipatif dan adaptif.

Selain itu, Kemenko PMK mengoordinasikan Paviliun Pasar Penyintas yang melibatkan 20 UMKM binaan dari berbagai daerah, menampilkan produk berbasis kearifan lokal dan nilai ketangguhan pascabencana.

Kemenko PMK berharap rapat koordinasi ini memperkuat kolaborasi untuk menyukseskan EDRR Indonesia 2025 dan meningkatkan kesiapsiagaan nasional menghadapi risiko bencana. Monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara berkelanjutan.